KH Mustofa Said: Kitab Minahus Saniyah - Menahan diri dari Bicara


Kanjeng nabi dawuh siapa yg membahagiakan orang lain dari kebaikannya maka diamlah

Syech Hamid dawuh jika ingin ibadahnya baik maka wadahilah agama dengan 

1. Diam

2. Meninggalkan makan kecuali yg perlu

3. Uzlah

4. Memperbanyak melek daripada tidur


Ustad Al Bushairi berkata banyak ahli ibadah yg diam karena berbicara yg banyak itu membawa panca bahaya, banyak bicara supaya terlihat pintar, supaya mendapat banyak pujian, pengalamannya banyak, lebih tahu ini semua adalah panca bahaya berbicara


Syech abu bakar berkata banyak omong itu menghisap amal ibadah bisa jadi amalnya tidak terima seperti menghisapnya air oleh bumi saat kemarau


Amal akan diterima jika sudah lolos dari penjaga amal di langit


Orang yg banyak omongnya membuat hatinya gelap tidak mendapat hidayah 


Yang paling aman adalah berdiam seperlunya saja


 Orang yg membuat omongan menjadi amal berkata sangat sedikit seperti dzikir, membaca Qur'an, sholawat


Puasa itu tameng hawa nafsu tapi Meneng itu lebih utama dari puasa, sholat itu cagak agama tapi Meneng lebih utama, shodaqoh juga sangat baik tapi lebih utama Meneng karena dengan Meneng membuat amalnya terjaga

Dzikir lebih utama dari jihad tapi Meneng lebih utama


Tidak mendapat ilmu hikmah tanpa dibarengi dengan Meneng dan tafakur


Wirai yg diperintahkan pada kita yaitu menjauhi subhat apalagi haram , wirai dalam perkataan itu lebih abot dibanding wirai makanan dan pakaian


Sepakat ulama nur yg masuk ke hati dari Allah tidak mau manggen pada hati yg ingin wusul pada orang yg banyak bicara tidak ada gunanya membuat hijab dan hatinya gelap


Rukun wusul rubuh maka merobohkan rukun yg lain


Agung agung rukun suluk yaitu

Luwe, melek bengi, uzlah dan meneng


Perkara dzikir, banyak istighfar setelah melakukan 4 perkara itu


Rukun sifat kewalian antara Meneng, luwe, melek wengi, uzlah adalah rukun yg utama

Komentar