Imam tohawi ngendika kita mengucapkan sesungguhnya Allah mengambil Ibrahim sebagai kekasih dan berbicara dengan nabi Musa maka kita wajib percaya saja tanpa harus membayangkan detailnya apalagi penggambaran seperti mahkluk
Apa yg dikatakan Al Qur'an adalah benar meskipun terkadang akal kita tidak menerima
Kalam Allah tidak sama dengan Kalam mahkluk yg bersuara ,huruf atau kalimat, tidak awal tidak ada akhir
Karena Allah itu bersifat qodim maka Kalam juga qodim
Kita beriman terhadap hal itu dan membenarkan tidak usah disamakan dengan mahkluk jangan menyamakan sifat kekasih Allah pada Ibrahim
Allah itu satu dalam sifat dan perbuatan dan tidak bersusun tidak berbagian seperti manusia dan tidak ada yg serupa denganNya
Allah Bashar tidak sama dengan kita melihat , Allah sama' tidak sama dengan pendengaran manusia
Af'al semua adalah af'alnya Allah tetapi dalam sehari hari adalah syariat jika berbuat baik diberi pahala dan berbuat buruk akan diberi dosa
Allah memperdengarkan kalamnya yang azali pada Musa di gunung Tursina bukan berupa huruf, kalimat atau bahasa tertentu dan Allah memahamkan pada Musa.
Kalamnya Allah itu qodim, dan mendengarkan nabi Musa adalah qudus
Saat itu yang digunung Tursina adalah nabi Musa dan Allah tidak bertempat
Komentar
Posting Komentar