Shalat yang Dilakukan Terus-Menerus dalam Thariqah. Menurut salah satu riwayat hadis, seorang mukmin yang tidur setelah shalat Isya dan berniat bangun sebelum Shubuh akan dicatat sebagai bangun sepanjang malam itu. Dari riwayat ini, kita dapat mengambil prinsip yang sama dari ulama tarekat dan menerapkan tips berikut:
Para guru kami telah mengajarkan cara memohon panjang umur kepada Allah Ta'ala dengan cara berikut:
- Setelah salam kiri di akhir shalat Subuh, langsung berdoa, "Ya Allah, berikanlah umur panjang agar aku bisa melaksanakan shalat Dhuhr dengan khusyu'."
- Setelah salam kiri di akhir shalat Dhuhr, langsung berdoa, "Ya Allah, berikanlah umur panjang agar aku bisa melaksanakan shalat Asr dengan khusyu'."
- Setelah salam kiri di akhir shalat Asr, langsung berdoa, "Ya Allah, berikanlah umur panjang agar aku bisa melaksanakan shalat Maghrib dengan khusyu'."
- Setelah salam kiri di akhir shalat Maghrib, langsung berdoa, "Ya Allah, berikanlah umur panjang agar aku bisa melaksanakan shalat Isya dengan khusyu'.".
- Setelah salam kiri di akhir shalat Isya, langsung berdoa, "Ya Allah, berikanlah umur panjang agar aku bisa melaksanakan shalat Subuh dengan khusyu'."
Jika diperhatikan, waktu wafat seseorang hanya berada di antara waktu-waktu shalat: antara Subuh dan Dhuhr, atau antara Dhuhr dan Asr, atau antara Asr dan Maghrib, atau antara Maghrib dan Isya, atau antara Isya dan Subuh. Tidak ada manusia yang pernah wafat di luar waktu-waktu tersebut. Cara berdoa seperti ini menjadikan semua aktivitas kita bernilai ibadah, karena dari waktu ke waktu, kita memohon umur panjang hanya untuk melaksanakan shalat yang merupakan inti ibadah. Namun, setelah menyelesaikan dzikir, wirid, dan sebagainya di akhir shalat-shalat tersebut, baru kita berdoa kepada Allah untuk kebutuhan lain selama menjalani hidup di dunia ini.
InsyaAllah, semoga mendapatkan kebaikan dengan izin Allah.
Komentar
Posting Komentar